pertanian

pertanian
selamat bekerja

Senin, 23 Maret 2015

Aku Mencintaimu Suamiku (Sebuah Kisah Mengharukan)


 | 31/10/2013 16 Komentar
cinta-karena-allahAkhwatmuslimah.com – Selama tiga tahun, Fatimah memperdalam ilmu agama dan belajar mengaji pada seorang ulama besar.
Setelah ia keluar dari pondok pesantren, Fatimah tumbuh sebagai gadis cantik yang sholihah.
Ia pun kembali memasuki kehidupan diluar. Orang-orang memandangnya tak ubahnya seperti bunga MAWAR putih yang tumbuh diantara rumput ilalang.
Semua lelaki memujanya, percampuran darah indonesia dan Tionghoa yang ada di dalam tubuhnya, membuat ia seperti sebuah lukisan klasik yang nyata dan hidup. Ia seperti bidadari.
Ulama ulama dari seberang pulau, seringkali datang melamar Fatimah. Bahkan tak jarang sahabat ayahnya mencoba melamar Fatimah untuk anaknya.
Tetapi ayah Fatimah yang memiliki hati yang teduh itu, menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada anaknya. Tetapi Fatimah sebagai anak yang sholihah, Fatimah justru menyerahkan hal itu pada ayahnya, menurutnya ayahnya tahu yang terbaik baginya.
Fatimah sangat mengagumi ayahnya karena dia adalah lelaki pertama yang dikenal dalam hidupnya. Seorang lelaki yang bertanggung jawab, selalu tersenyum meski dalam keadaan marah sekali pun, ia adalah lelaki yang selalu mengutamakan ibadah kepada Allah. Bahkan Fatimah seringkali berucap” Jika Allah mendatangkan seseorang yang menemani hidup ku, biarlah ia seperti ayahku…”
Tanpa sepengetahuan Fatimah, ternyata sang ayah diam-diam telah menjodohkannya dengan anak seorang ulama terkenal yang merupakan sahabat baiknya.
Fatimah tak percaya saat ayahnya menyampaikan maksud perjodohan itu, karena ia tahu betul bagaimana akhlaknya pemuda itu, sang pemuda terkenal gemar sekali melakukan kemaksiatan, seperti : JUDI, MABUK-MABUKAN, begadang, bahkan sholatpun tak pernah ia lakukan … bahkan dikampungnya sang pemuda mendapat julukan THE GOD OF GAMBLER … naudzubillah.
Hari-hari ia lalui dengan bersujud pada ALLAH, ia memohon petunjuk pada Allah agar diberikan yang terbaik, ia yakin bahwa ALLAH akan membantunya, karena ia tak berani menolak tawaran dari ayahnya, meskipun pada saat itu seringkali di hantui mimpi-mimpi buruk, dan itu yang membuatnya resah dan gelisah yang mebuat ia semakin bingung, karena ia punya prinsip “Tujuan hidup ku adalah membahagiakan ayahku apapun keputusannya bagaimana aku menolaknya???”
Akhirnya, ia memutuskan untuk menerimanya, dan hari yang dikhawatirkannya itu tiba juga. Dan ia sempat pingsan saat hari pernikahan itu, ia tidak percaya bahwa akad itu telah terjadi.
Namun keresahan itu juga terjadi pada Ikhsan (nama sang pemuda tersebut) saat akad nikah, dadanya bergetar hebat. Ia tak kuasa memandang pesona yang dimilki Fatimah “ Benarkah aku layak menjadi suaminya?? Fatimah terlalu baik untuk ku !! Sedangkan aku ?? tak ada satupun yg bisa aku banggakan dariku !! aku peminum !! aku penjudi !! apakah ini NYATA ????
Ditengah malam, tanpa sepengetahuan Fatimah dia melakukan sesuatu yang tak pernah ia lakukan, yaitu SHOLAT !! dalam sholatnya ia bersujud panjang dan bersyukur tak habisnya atas karunia yg telah diberikan Allah meski maksiat kerap kali dilakukannya, dalam sujud panjangnya dia selalu berdoa “Ya Allah, kasihanilah aku, ampunilah aku, bantulah aku… Ya Allah apakah betul Zamrud biru nan indah itu (fatimah) untukku??”
Waktu berlalu dengan DO’A dan KESUNGGUHANnya, sehingga hari- hari berganti dengan sebuah perubahan yang dahsyat, kini Ikhsan telah berubah ia telah meninggalkan kebiasaan buruknya itu. Gadis nan indah itu telah merubah pandangannya tentang hidup hingga ia mampu meninggalkannya.
Hingga pada suatu malam Fatimah menyaksikan peristiwa yang menggetarkan jiwanya .. . Saat itu Fatimah bangun malam hendak melaksanakan sholat Tahajjud, namun saat ia memakai mukena ia mendengar suara orang yang mengendap-endap di ruangan tamu, saat ia intip dari kamarnya ternyata sang suaminya hendak meninggalkan rumah, Fatimah tak berani mencegahnya ia hanya mampu mengintip, namun pikirannya mulai berpikir yang tak baik tentang suaminya, ia khawatir suaminya kembali ke kebiasaannya yang buruk dulu hingga ia berani keluar malam lagi.
Ketika suaminya sudah mulai menjauh akhirnya ia mengikutinya dari belakang, ternyata sang suami masuk ke sebuah masjid.
“Ya Allah aku bersyukur pada MU telah engkau karuniakan seorang perempuan yang cantik, baik dan shalihah … setiap hari ia berbakti kepada ku, menyiapkan segalanya untuku, mencucikan bajuku, memasak untuku, menimba air untukku, membacakan kalam Mu untuk menyadarkanku dari khilafku pada MU …
Tetapi hamba belum menyentuhnya, ya ALLAH, hamba tak pantas melakukan itu semua. Dan aku tau itu membuatnya terluka …
Hidupku terlalu pekat oleh dosa-dosa padaMU dimasa lalu. Tetapi engkau memberikan hadiah yang sangat besar untuk hidup ku … Kehadiran Fatimah disampingku adalah karunia terbesar dari MU untukku …
.. Maka dari itu ya ALLAH, agar Fatimah tetap bersemi INDAH, bercahaya setiap waktu, damai dalam munajatnya kepadaMU setiap waktu .. Aku mohon ya Allah, siapkan seorang suami yang setara dengannya. Dan Engkau pasti tak mau melukai hambaMU Fatimah dengan membuatnya tersiksa bersuamikan hamba … Kabulkanlah ya ALLAH..”
Mendengar itu, Fatimah bergetar hebat ia menangis dan bersujud di depan pintu masjid. ‘Akulah yang berdosa, akulah yang berdosa, aku telah menyimpan pikiran buruk bagi hambaMU yang mulia, yang telah KAU tunjuk menjadi suamiku .. Ampunilah hamba ya Allah .., Bisikan kedalam hati lelaki itu, bahwa aku mohon maaf, dan betapa aku mengagumi dan mencintainya. Ya Allah izinkanlah ia menjadi suami ku selama-lamanya ..
Isak tangis yang ditahannya sejak tadi kini meledaknya. Memecah keheningan, sambil menangis ia merangkak menghampiri suaminya.
Ikhsan terperangah “apakah Fatimah mendengar doaku??” pikirnya, dan kini ia semakin tak dapat menggerakkan seluruh sendinya, karena Fatimah telah berada dihadapannya, dan memeluk erat tubuhnya. Ia tak percaya, sungguh tak percaya!!
Tangannya bergetar, saat pertama kalinya membelai kepala istrinya, hati dan matanya-pun kini semakin basah.
“Kakak, jangan tinggalkan Fatimah !! mengapa kakak berniat seperti itu?? Aku adalah istrimu kak, selamanya tetap menjadi istrimu !! jangan berpikir seperti itu, tersendat suaranya menahan isakan tangis.
“kumohon jadilah suami !! Kumohon maafkanlah aku selama ini, telah berfikir buruk padamu. Aku mencintaimu kak”
Perlahan-lahan Ikhsan memeluk dengan lembut istrinya dengan segenap cinta, dan dengan lirih ia berucap, ”Ya Allah, Engkau datangkan lagi karunia yang BESAR untuk hambaMu ini,..alhamdulillah”
(di kutip dari buku “Bunda, aku kembali” karya “Lalu Mohammad Zaenuddin” hal 59,)
by http://www.akhwatmuslimah.com/2013/10/31/1372/aku-mencintaimu-suamiku-sebuah-kisah-mengharukan/

Sebuah Kisah Nyata: Ia Melakukan Zina dan Belum Bertaubat

 | 15/03/2015 14 Komentar

Ilustrasi. (Foto : bangcahyo.wordpress.com)
Ilustrasi. (Foto : bangcahyo.wordpress.com)
Akhwatmuslimah.com – “Bahkan jangan mendekati zina.” Allah memperingatkan kalian : “Bahkan jangan mendekati zina.” Kenapa? Karena kerusakan yang dihasilkannya, karena kesengsaraan yang dihasilkannya.
Sebuah kisah nyata yang di publikasikan di koran-koran Arab. Yang menceritakan kisah ini adalah orang yang melakukannya sendiri dan dia meminta kepada koran agar tidak mencantumkan namanya dia hanya ingin agar orang-orang mengetahui kisahnya. Dia mengisahkan :
Aku sedang di kampus dengan teman-teman dan punya banyak hubungan dengan gadis-gadis, pada suatu waktu aku bertemu dengan seorang gadis dan melakukan hubungan terlarang dengannya, aku terus melakukannya sampai dia menjadi hamil karenaku, dan ketika keluarganya mengetahui perkara ini, serta ketika gadis itu menceritakan tentang hal ini kepada keluarganya, saudaranya datang menghajarku, kemudian aku berkata kepadanya : “Aku tidak mengenal gadis ini, carilah orang lain yang menghamilinya.” Kemudian aku meninggalkannya dan pergi, dan karena mereka tidak mempunyai bukti untuk membuktikan kesalahanku, mereka meninggalkanku. Aku melupakan kejadian ini, tahun-tahun berlalu, aku pulang ke rumah pada suatu hari dan menemukan ibuku pingsan di lantai, aku mencoba menyadarkannya, tetapi kapanpun dia sadar, dia berteriak dan pingsan lagi, aku menyadarkannya kedua kalinya, tapi lagi-lagi dia berteriak dan pingsan, aku mencobanya untuk yang ke tiga kali sampai aku berkata :
“ibu, apa yang terjadi?”
dia berteriak dan berkata : “saudarimu!”
aku berkata : “apa yang terjadi dengan saudariku?”
dia berkata : “dia dihamili tetangga,”
Aku pergi mengunjungi tetangga itu dan aku mulai menyerangnya sampai dia berkata padaku, sebuah kalimat yang seperti anak panah yang menghujam hatiku, tahukah engkau apa yang dia katakan ?
Dia berkata : ” aku tidak mengenal adikmu, coba tanyakan orang lain yang menghamilinya”
Subhanallah hal yang sama seperti yang kuucapkan kepada keluarga gadis di kampus bertahun-tahun lalu, balasan tergantung amalan perbuatan. Dan begitulah, aku mengalami depresi yang berat setelahnya, kemudian setelah bertahun-tahun aku memutuskan untuk menikah, setelah bertunangan dan menikah, kami siap untuk pesta pernikahan, pada hari pesta pernikahan aku mendapatkan kejutan, bahwasanya calon pengantinku pernah melakukan zina sebelumnya, dia berkata padaku : “tutupi keburukanku semoga Allah juga menutupi keburukanmu.”
Aku berkata kepada diriku sendiri “sudah ya Rabbi cukup, cukup, cukup, aku sudah menjalani hukumanku.” Aku menghela napas mencoba menelan cobaan yang berat ini, dan aku menghabiskan banyak waktu dengan istriku sampai dia melahirkan seorang bayi perempuan yang bagaikan rembulan, kemudian ketika dia telah berusia 6 tahun, anakku datang dari luar dengan menangis, apa yang terjadi, penjaga rumah telah mempemperkosanya, laa hawla wa laa quwwata illa billah.
Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya. ( Al Anfal : 30 )
Kisah Pemuda di Zaman Nabi
Suatu hari ada seorang pemuda yang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, izinkan aku berzina!
Orang-orang pun bergegas mendatanginya dan menghardiknya, “Diam kamu! Diam!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Mendekatlah.
Pemuda itu pun mendekat lalu duduk.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Relakah engkau jika ibumu dizinai orang lain?
Tidak, demi Allah, wahai Rasul!” sahut pemuda itu.
Begitu pula orang lain, tidak rela kalau ibu mereka dizinai.
Lanjut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Relakah engkau jika putrimu dizinai orang?
Tidak, demi Allah, wahai Rasul!” pemuda itu kembali menjawab.
Begitu pula orang lain, tidak rela jika putri mereka dizinai.
Relakah engkau jika saudari kandungmu dizinai?
Tidak, demi Allah, wahai Rasul!
Begitu pula orang lain, tidak rela jika saudara perempuan mereka dizinai.
Relakah engkau jika bibi – dari jalur bapakmu – dizinai?
Tidak, demi Allah, wahai Rasul!
Begitu pula orang lain, tidak rela jika bibi mereka dizinai.
Relakah engkau jika bibi – dari jalur ibumu – dizinai?
Tidak, demi Allah, wahai Rasul!
Begitu pula orang lain, tidak rela jika bibi mereka dizinai.
Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan tangannya di dada pemuda tersebut sembari berkata, “Ya Allah, ampunilah kekhilafannya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya.
Setelah kejadian tersebut, pemuda itu tidak pernah lagi tertarik untuk berbuat zina. (Hadits riwayat Ahmad).
Lihatlah hikmah yang indah dari nabi kita terkasih, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. 
Saudara saudariku… Jangan katakan hal ini terlalu banyak bagi orang yang tidak taat. Jangan!
Gadis dari kampus yang berzina dengannya di awal cerita juga punya saudara yang sedih akannya. Jadi Allah memberikannya hukuman kepada saudari si pemuda? ya! Dan dia akan mempunyai seorang suami, yang akan Allah tes kepada istrinya. Dan gadis itu juga mempunyai ayah yang hatinya hancur karenanya, jadi Allah memberikan tes juga kepada putrinya! Pahala tergantung dari amal perbuatannya. Jadi dia harus membawa hukuman atas perbuatannya. Dan untuk orang-orang yang tidak bersalah dalam kisah ini, maka itu cobaan untuk mereka. Allah mengangkat derajat mereka dan menghapus dosa-dosa mereka karenanya. Saudara/saudariku, Tuhan kita cemburu untuk wanita. Subhanallah! Dan Dia akan membalaskan dendam untuk mereka. Jadi berhati-hatilah.
Sebuah hadits menyebutkan: “Wahai anak Adam! Jika engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan memberikan ampunan sepenuh bumi”. (Hadits shahih diriwayatkan oleh at-Tirmidzi). [FB Handriadi Tenri/Akhwatmuslimah.com]
by http://www.akhwatmuslimah.com/2015/03/15/2114/sebuah-kisah-nyata-ia-melakukan-zina-dan-belum-bertaubat/