Terkait Krisis Tempe-Tahu
Krisis kedelai impor yang berdampak pada krisis tempe-tahu telah membuat "marah"netizen. Situs Departemen Pertanian RI ditembus peretas yang mengirim pesan seputar isu yang juga sedang ramai di media massa.
Hari ini (27/7/2012) kelangkaan tempe dan tahu sudah memasuki hari ketiga. Para produsen yang mogok memproduksi tempe dan tahu, masih memprotes melambungnya harga kedelai yang merupakan bahan baku utamanya.
Berbagai "upaya protes" dilakukan, termasuk di linimasa dengan menyisipkan kata 'tempe' ke judul lagu teranyar atau lawas di tagar #ReplaceSongTilteWithTempe.
Selain tweeps, rupanya para peretas juga tak tinggal diam. Hari ini ramai dipercakapkan di linimasa, situs Departemen Pertanian RI yang salah satu foldernya dipasangi pesan peretas, terkait krisis kedelai dan tempe-tahu ini. Tautan yang beredar dari kicauan ke kicauan adalah http://www.deptan.go.id/news/admin/image.
Situs Departemen Pertanian yang dihack ituuuuu.... >,< twitter.com/leonisecret/st…— Leonita Julian (@leonisecret) July 27, 2012
Halaman Departemen Pertanian RI yg di-hack bit.ly/LTrfTe cc @aranigr— Anandita Puspitasari (@nonadita) July 27, 2012
Situs web Departemen Pertanian di retas Hacker?? LOL!— Rido Adrianto S(@pakdokterRido) July 27, 2012
— Ardiansyah (@ardisragen) July 27, 2012
Hingga artikel ini ditulis, halaman tersebut masih "dikuasai" para peretas, sementara halaman utama situs tidak ikut kena "dikerjai".
Pesan itu lengkapnya berbunyi seperti berikut:
TENANG!!cukPak, negara ini ahli pertaniannya banyak. Profesor di universitas-universitas dan juga ipb kan banyak. Presidennya juga doktor lulusan IPB, mbok ya apa-apa jangan impor. Masak Kedelai, Singkong, Buah-buahan, Beras, sampe Garam aja milih impor. Ganti aja nama departemennya jadi kementerian impor Republik Indonesia. Apa udah tinggal masa balik modal??..Sial bener jadi rakyat, kemarin lombok dimahalin, manut. apa-apa dimahalin manut juga.. andalannya cuma tahu tempe.. eh susah juga.. apes-apes.. makan apa ya??tertanda: peumpet@sempak.com
Dari pesan yang tampak tersebut, tertera nama betutu@pitulasan, dan alamat email peumpet@sempak.com. Belum ditemukan pesan dari pengelola situs Deptan RI yang menyinggung masalah ini.
Gambar: MSN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar