Pengertian Lahan Kritis
Lahan kritis dapat didefinisikan sebagai lahan yang telah
mengalami kerusakan sehingga berkurang fungsinya sampai pada batas yang
ditentukan atau diharapkan. Fungsi yang dimaksud pada defenisi tersebut
adalah fungsi produksi dan fungsi tata airnya. Fungsi produksi berkaitan dengan
fungsi tanah sebagai sumber unsur hara bagi tumbuhan dan fungsi tata air
berkaitan dengan fungsi tanah sebagai tempat berjangkarnya akar dan menyimpan
air tanah.
Penyebab Lahan Kritis
Adapun faktor–faktor yang menyebabkan terjadinya lahan
kritis adalah :
§ Terjadinya longsor dan letusan gunung berapi.
§ Penebangan liar (illegal logging).
§ Kebakaran hutan.
§ Pemanfaatan sumber daya hutan yang tidak berasaskan
kelestarian.
§ Penataan zonasi kawasan belum berjalan.
§ Pola pengelolaan lahan tidak konservatif.
§ Pengalihan status lahan (berbagai kepentingan).
Persebaran Lahan Kritis
Lahan kritis di Indonesia pada akhir Pelita VI (awal tahun
1999/2000) cukup luas yaitu sekitar 23,2 juta ha, yang terdapat dalam kawasan
hutan 8,1 juta ha dan di luar kawasan hutan 15,1 juta ha. Lahan kritis umumnya
terdapat di daerah pegunungan atau di daerah aliran sungai (DAS) bagian hulu,
dengan ciri utama antara lain lahan berlereng terjal, tanpa atau sedikit
vegetasi penutup tanah (gundul), adanya tanda-tanda lahan telah tererosi, dan
tanah berwarna merah karena lapisan atasnya telah tererosi.
Reklamasi Lahan Kritis
§ Upaya untuk mereklamasi atau mengelola lahan – lahan kritis
harus dipertimbangkan dahulu tingkat kerusakan yang terjadi pada lahan
tersebut. Reklamasi lahan–lahan kritis dapat dilakukan dengan penanaman tanaman
penghijauan, yaitu secara teknis lahan kritis tidak dapat diolah untuk
tujuan usaha pertanian tanaman semusim dan harus dikelola dengan melakukan
penghijauan dengan menanam tanaman tahunan. Lahan kritis digunakan
sebagai lahan tangkapan air dan digunakan sebagai perlindungan mata air.
§ Upaya reklamasi lainnya yang dapat dilakukan dengan sistem
penanaman jalur penyekatyaitu guna mempersiapkan suatu kondisi awal
dalam usaha pengembangan pertanian ataupun usaha perkebunan di lahan yang
bervegatasi alang – alang. Areal ini kelak akan dapat dimanfaatkan untuk
perkebunan yang bebas dari erosi dan kerusakan lainnya.
§ Sistem reklamasi lainnya dengan pembuatan teras.
Tujuan dari pembuatan teras untuk mengurangi kecepatan aliran air permukaan
sehingga mengurangi terjadinya erosi.
Solusi alternatif lain untuk mencegah terjadinya lahan
kritis
§ 1. Mengurangi dilakukannya eksploitasi hutan.
§ 2. Tindakan yang tegas terhadap pembukaan area untuk
kegiatan apapun di kawasan hutan lindung.
§ 3. Melakukan penghijauan yang intensif pada kawasan hutan
maupun di luar kawasan hutan yang teridentifikasi sebagai lahan kritis.
§ 4. Menghindari meluasnya alih fungsi lahan untuk perkebunan
kelapa sawit.
§ 5. Mengambil tindakan yang tegas terhadap perusahaan tambang
batubara yang mengabaikan reklamasi dan revegetasi.
§ 6. Tidak memberikan perijinan kuasa penambangan batubara
yang baru.
§ 7. Harus ada sanksi tegas bagi masyarakat yang membuang
sampah di sungai-sungai.
§ 8. Melakukan kampanye besar-besaran pelestarian lingkungan.
§ 9. Penyebaran leaflet himbauan untuk tidak
membakar hutan dan lahan, serta pelestarian hutan tropis.
§ 10. Penyebaran VCD dampak kerusakan lingkungan terhadap
manusi dan lingkungannya.
Kesimpulan
§ Faktor-faktor penyebab terjadinya banjir dan kekeringan/
kebakaran di masing–masing daerah berdasarkan analisis data perubahan
penutupan lahan dan iklim disebabkan oleh semakin luasnya lahan kritis akibat pembalakan
hutan secara besar-besaran dan pembukaan lahan untuk perkebunan dan
pertambangan, yang berakibat semakin luasnya padang alang-alang dan semak
belukar. Lahan seperti ini sangat kecil resistensinya dalam menahan air
pada musim hujan dan kekeringan pada saat musim kemarau panjang yang berdampak
pada kebakaran hutan.
§ Terjadinya lahan kritis dapat menyebabkan kerusakan fisik,
kimia, dan biologi tanah.
§ Perlu adanya upaya dan solusi untuk mengurangi lahan kritis
pada masing–masing daerah yaitu melakukan reklamasi dengan membuat tanaman
penghijauan, penanaman tanaman semusim, dan pembuatan teras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar