Banyak Bantuan Alat Pertanian Tak Tepat Guna
PURWOREJO, suaramerdeka.com - Banyak bantuan peralatan pertanian yang diberikan pemerintah kepada para petani melalui kelompok tak tepat guna. Tidak sedikit bantuan alat yang akhirnya muspro karena tidak sesuai dengan kebutuhan dan petani memilih menggunakan peralatan lama.
Fakta itu terungkap saat digelar rapat koordinasi (rakor) anggota FEDEP Kabupaten Purworejo, di aula Bappeda, akhir pekan lalu. Rapat dipimpin Kabid Perekonomian dn penanaman Modal Bappeda Drs Unang Nurhidayat.
Menurut Unang, salah satu contoh alat bantuan dari pemerintah provinsi yang sampai saat ini belum bisa dimanfaatkan adalah alat pengaduk pada pembuatan gula kelapa dan Choopher.
Alat pengaduk pada proses pembuatan gula kelapa, bantuan dari Dinas Koperasi Jawa Tengah yang dibantukan kepada kelompok pengrajin gula kelapa Desa Tursino, diakui sangat modern.
"Apabila bisa difungsikan, bisa sangat membantu para penrajin. Namun sayangnya, untuk menggerakan alat tersebut, dibutuhkan listrik dengan daya yang tinggi. Sementara listrik yang dimiliki petani hanya berkapasitas 450 watt," ungkapnya.
Demikian juga bantuan alat pengrajang hijauan pakan ternak (chopeer) dari Litbang Provinsi Jawa Tengah kepada kelompok tani ternak kambing PE 'Anjani' Kecamatan Kaligesing, ternyata pisaunya dianggap kurang memenuhi standar.
Sehingga hasilnya kurang maksimal. Peternak memilih kembali menggunakan alat yang dimiliki sebelummnya, karena dinilai hasilnya lebih bagus.
Menyinggung rencana kegiatan FEDEP tahun mendatang, Unang menjelaskan bahwa dari tiga klaster yang ada, kagiatannya akan melanjutkan tahun 2012. Untuk klaster gula kelapa akan meningkatkan produksi.
Klaster Kambing PE dengan kegiatan proses pembuatan susu dan pupuk organik. Sedangkan klaster jagung, akan mengadakan pelatihan pembutan pakan ternak dan tepung jagung.
( Nur Kholiq / CN37 / JBSM )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar