pertanian

pertanian
selamat bekerja

Selasa, 18 September 2012


KUR— Sektor Pertanian Kurang dukungan Perbankan

Oleh  on Monday, 17 September 2012
FOTO: ISTIMEWA
Seorang petani sedang menggarap sawah
PALU– Menteri Pertanian Suswono menilai, saat ini perbankan kurang mendukung pengembangan pertanian karena mereka hati-hati terkait penyaluran kredit untuk sektor tersebut.
Suswono saat melakukan kunjungan kerja di Palu, Senin, mengatakan bahwa perbankan terlalu berhati-hati saat akan memberikan kredit kepada sektor pertanian.
Sektor pertanian dinilai memiliki risiko tinggi jika diberikan pinjaman lunak meskipun hal itu melalui kredit usaha rakyat (KUR). ”Perbankan takut uangnya tidak kembali, padahal pemerintah telah menjaminnya,” katanya.
Bahkan, saat berkunjung ke desa-desa, Suswono mengatakan bahwa perbankan secara terang-terangan meminta jaminan terhadap petani kecil. ”Ini yang membuat sektor pertanian susah berkembang. Padahal untuk KUR pemerintah telah menjaminnya,” katanya.
Untuk mengatasi hal tersebut, saat ini pemerintah telah mengajukan rencana Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani agar para petani lebih terlindungi.
Menurut dia, petani adalah kaum yang terjepit. Di sisi lain, harga produk pertanian diharapkan tidak terlalu melambung namun kesejahteraan petani yang sebagian besar hanya buruh harus bisa ditingkatkan.
“Ini harus dicarikan solusinya,” kata Suswono. Sementara itu, Bank Indonesia mencatat jumlah kredit kepada sektor pertanian di Provinsi Sulawesi Tengah masih relatif kecil pada Triwulan I/2011, yakni sebesar Rp327 miliar dengan porsi 2,7% dari keseluruhan kredit yang ada.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah Rahmat Hernowo mengatakan, kecilnya kredit pada sektor yang memiliki porsi terbesar pada pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah itu perlu menjadi perhatian semua pihak agar bisa ditingkatkan secara bertahap.
Menurut Rahmat, salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk mencapai hal itu adalah meningkatkan koordinasi program lintas instansi, yang secara bersama-sama menggarap sektor pertanian.
“Harapannya akan menghasilkan ‘output’ yang lebih baik dibandingkan dengan pelaksanaan program yang dilakukan sendiri-sendiri,” katanya. Pada Triwulan I/2012, jumlah kredit yang disalurkan oleh bank umum tercatat sebesar Rp11.378 miliar atau mengalami pertumbuhan 18,2% secara tahunan dan 1,8% secara triwulanan.
Berdasarkan angka tersebut, penerima kredit bukan lapangan usaha menjadi sektor terbesar dengan penyaluran sebanyak Rp5.595 miliar atau 47,8% dari total kredit tersalur.
Selanjutnya, kredit sektor perdagangan besar dan eceran sebanyak Rp3.318 miliar atau 29,7%, sedangkan sektor pertanian yang merupakan penyumbang terbesar produk domestik regional bruto (PDRB) Sulawesi Tengah hanya menerima kredit sebesar Rp327 miliar dengan porsi 2,7%. (Ant/Juanda)
Popularity: 1% [?]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar