pertanian

pertanian
selamat bekerja

Rabu, 12 September 2012

Mentan Terharu dengan Perjuangan Penyuluh Pertanian

Mentan Terharu dengan Perjuangan Penyuluh PertanianSumber Berita : Tim Media

JAKARTA - Mentan Suswono menitikan air mata saat menyaksikan kisah perjuangan Darmatasiah seorang perempuan penyuluh pertanian asal Desa Makmur Jaya Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi, yang dengan penuh semangat, rajin, kerja keras dan kreatif mengatasi masalah petani.

 Padahal, medan tugas yang harus dilaluinya sangat berat dan sulit, terletak di tepian sungai betara dengan letak dusun yang berjauhan dan dipisahkan oleh persawahan, pekebunan kepala atau pinang dan hutan ringan.


Sulitnya akses jalan, terutama musim hujan, membuat Darmatasiah sulit mengendarai sepeda motor, karena jalanan penuh lumpur dan dan roda motor menjadi lengket tak bisa berputar. Sehingga ia akhirnya harus berjalan kaki atau naik perahu menyeberang sungai barata dan turun ke hamparan lumpur untuk sampai ke kelompok tani.


“Saya sangat terharu dan bangga dengan perjuangan ibu Darmatasiah yang telah sungguh-sungguh melakukan pendekatan kepada kelompok tani dalam memberikan penyuluhan untuk memajukan pertanian. Tadi saya sempat menitikkan air mata menyaksikan kisah perjuangannya. Oleh karena itu, saya patut memberikan apresiasi dan penghargaan yang layak kepada para penyuluh yang sudah bekerja keras dan bersungguh-sungguh menjalankan tugasnya, terutama bari yang berada di luar pulau Jawa. 

Maka bersukurlah bagi para penyuluh yang berada di pulau Jawa, karena tantangannya tidak seberat di luar Jawa,” tegas Mentan Suswono saat memberikan sambutan dalam acara pemberian penghargaan kepada Penyuluh Teladan Tingkat Nasional di Park Hotel Jakarta, Rabu (15/8).


Menteri Pertanian Suswono mengatakan, pemberian penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah terhadap mereka agar termotivasi dan terus meningkatkan kinerjanya. “Tujuan dari pemberian penghargaan ini untuk mewujudkan pencapaian program pembagunan pertanian diwilayah kerjanya dan mengembangkan usaha agribisnis yang berdaya saing,” imbuhnya.


Kementerian Pertanian memberikan penghargaan bagi penyuluh teladan dan berprestasi dalam menjalankan tugasnya sebagai penyuluh. Penghargaan tersbut diberikan kepada 33 penyuluh pertanian PNS teladan, 33 Tenaga Harian Lepas-TBPP teladan, 29 penyuluh pertanian swadaya, 32 petani berpresatasi, 33 Gabungan Kelompok Tani Berprestasi (Gapoktan), Balai Penyuluh Kecamatan Berprestasi dan 18 UP-FMA Berprestasi.


Mentan Suswono meminta kepada petani dan penyuluh pertanian agar tetap konsiten menjaga kualitas pertanian serta terus meningkatkan kinerjanya. Mentan juga berpendapat, sulit berkembangnya pertanian Indonesia dikarenakan berbagai kegiatan pertanian masih dikonsentrasikan di pulau Jawa. 

Terlebih keterbatasan lahan yang turut membuat pertanian Indonesia semakin sulit berkembang.
"Selama ini 60 persen produk dan hasil pertanian ada di pulau Jawa. Lahan menjadi suatu masalah, yang menjadi penyebab pertanian sulit berkembang, bahkan terus mundur di tahun 2012 ini," paparnya.


Menurut Mentan, sebagai negara yang berjuluk agraris, seharusnya kita merupakan negara yang mapan di sektor pertanian. Namun, Indonesia justru memiliki kultur yang unik, bahkan terkesan aneh. Pasalnya, lebih dari separuh program raskin (beras miskin) justru ditujukan bagi petani. Padahal, petanilah yang memproduksi beras-beras tersebut.


Setidaknya, kata Suswono, sebanyak 60 persen penerima raskin adalah petani. "Petani yang menanam dan memanen, petani juga yang menerima setelah diolah menjadi beras. Tapi mengapa justru kebanyakan petani hanya menikmati raskin," ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar