pertanian

pertanian
selamat bekerja

Rabu, 12 September 2012

Produksi Beras Nasional Surplus 3 Juta Ton di 2009


Produksi Beras Nasional Surplus 3 Juta Ton di 2009

Indro Bagus SU - detikfinance
Minggu, 27/12/2009 17:40 WIB
(foto: dok detikFinance)
Jakarta - Menteri Pertanian Suswono mengatakan, Indonesia berpotensi mengalami surplus beras sebanyak 3 juta ton di 2009. Produksi jagung dan kedelai juga diprediksi tumbuh masing-masing 8% dan 20%.

"Tahun ini, produksi padi nasional mencapai 63,83 juta ton, naik 5,83%. Bila dikonversi itu setara dengan 34-35 juta ton beras. Artinya, kita surplus lebih dari 3 juta ton," ujar Suswono dalam siaran persnya, Minggu (27/12/2009).

Suswono menambahkan, dengan produksi sebesar itu, maka status swasembada pangan yang telah dicapai pada tahun 2008 dapat dilanjutkan di 2009 dan tahun-tahun mendatang.

"Prediksi El Nino tidak terbukti. Produksi pangan kita cukup berlimpah. Sejak 2008, kita tidak lagi impor beras. Tahun ini dan tahun-tahun ke depan, Insya Allah kita tetap berswasembada pangan. Kita juga sudah mulai mengekspor beras premium," ujar Suswono.

Selain itu, lanjut Suswono, hasil produksi jagung dan kedelai juga mencapai target. Produksi jagung 2009 diperkirakan mencapai 17,62 juta ton pipilan kering atau naik sekitar 8% dibanding capaian tahun 2008 sebanyak 16,3 juta ton. Sedangkan untuk produksi kedelai mencapai 930.852 ton atau naik sekitar 20% dari angka tahun sebelumnya 924.511 ton.

Berdasarkan data Direktur Perlindungan Tanaman Ditjen Tanaman Pangan Deptan, sampai 21 Desember, luas pertanaman padi yang mengalami puso akibat kekeringan, banjir dan OPT utama pada tahun 2009 seluas 74.923 ha atau sebesar 0,78% dari realisasi luas tanam hingga triwulan III-2009 yang mencapai 9.646.218 ha. Luas puso tersebut lebih rendah apabila dibandingkan dengan tahun 2008 (183.026 ha) dan rerata 5 tahun pada periode yang sama (135.194 ha).

Mentan juga memastikan harga pupuk tidak akan naik, minimal sampai akhir triwulan I-2010. Ketersedian pupuk untuk musim tanam MH 2009/2010 juga terbilang aman. Pemerintah telah menyediakan pupuk sampai 11 juta ton untuk tahun 2010.

"Pupuk untuk petani berlimpah. Kalau ada laporan kelangkaan berarti ada yang tidak beres di lapangan," ujarnya.

Menurutnya, Permentan tentang alokasi pupuki bersubsidi sudah diterbitkan pada akhir November 2009. Pada Mesrenbangnas pertengahan Desember 2009 di Jakarta, Mentan sudah meminta kepada para gubernur dan bupati/walikota se-Indonesia untuk segera menerbitkan Pergub dan Perbup untuk alokasi pupuk di wilayah masing-masing.

"Saya dapat laporan dari perusahaan pupuk ternyata belum semua Gubenur dan Bupati/Walikota mengeluarkan Pergub dan Perbup tentang alokasi pupuk. Ini tentu disayangkan, padahal Permentan tentang pupuk sudah dikeluarkan sejak akhir November," ujarnya.



(dro/dro) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar